Arsip Penulis: labelledamesansregrets

Balon Udara

Tentu kita sama-sama dalam keadaan sadar Ketika parasut rakitan nilon berwarna merah, mulai mengangkat kita menjauh dari bumi untuk membumbung begitu tinggi di udara. 33.000 meter dari permukaan tanah lisut. Kita kemudian terkagum-kagum dengan sekumpulan cat biru dan hijau, yang … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Uncategorized | 1 Komentar

Senin

hari ini aku memilih lupa pada jalan setapak dan udara hangat di sana, saat awan cumulonimbus menari trembesi tua memberi celah kepada matahari yang menyamarkan warna pipi setiap kali kita mencetak jejak-jejak kaki pada tanah basah dan merekam arti mata … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Matahari Avianti, Matahari Kami

Kemarin, melewati jalan tol pondok indah, ada satu butir matahari bulat besar berwarna jingga, jadi ingat salah satu puisinya avianti: Satu Matahari Dibatas itu aku memilih menjadi buta. Kenapa? Tanyamu. Setahun yang lalu aku telah melihat sesuatu Yang tak seharusnya … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

E-sperer

Bakteri itu hidup tanpa rencana dalam tubuhku. Ia berkembang biak dan membelah diri di setiap pori-pori. Di selaput mata, di antara lubang hidung, di kulit bibir, di tenggorokan, di sekeliling jantung dan paru-paru. Kata sang Pandir, makhluk itu lahir dari … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Uncategorized | 1 Komentar

Di Meridian

Sebuah keranjang usang dalam lemari besi tanpa kunci Selalu kukirimkan kepadamu dari Meridian Sepotong apel merah, Sebotol anggur, Selimut bulu angsa, Segumpal awan peneduh, Setangkup hujan, Sepasang sapu tangan, Sekelibat mimpi, Sebuah kecupan selamat pagi. Tidak ada yang pernah sampai … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Ah!

senangnya masih diingat kalau saya bercita-cita menjadi pemain saxophone dan tidak bercita-cita masuk ke institusi pengikat 18:18 20 April 2012 *turut berbahagia untukmu, selalu :)*

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Tergugu

Rasa-rasanya kita pernah bertemu? Mungkin. Seribu tahun yang lalu? Bisa jadi. Waktu itu kamu adalah rindu? Sepertinya begitu. Apakah sekarang sudah menjadi abu? Belum tentu. Apakah rasanya masih pilu? Tidak selalu. Apakah aku benalu? Dari dulu. Maukah ikut ke hulu? … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Ibu dan Institusi

1943 ayah berjanji kepada ibu dalam angka-angka fibonacci Peri-peri tersipu, pendeta terharu Ayah memasangkan cincin di jemari ibu Ia berdiri, menginjak telur, tapi ibu yang membasuh kaki Dua hari lalu tepat delapan windu Langit kelabu, ranting-ranting patah seribu Ibu memasangkan … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Uncategorized | 4 Komentar

Langit

Inilah kebiasaanku setiap pagi: mengintipmu dari celah-celah ranting tanpa daun. Mungkin orang mengenalmu hanya sekedar biru, atau abu atau jingga atau hitam. Tapi aku mengingat dan mengenangmu. Selalu. Pagimu adalah magnet bagi burung-burung bulbul, yang menarik sayap-sayap keluar dari pohon … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Uncategorized | 3 Komentar

.

  Makhluk rapuh itu tidak hanya melawan pusaran, tapi juga tuhan. Dan menutup diri dari tanda-tanda alam, yang datang diantara kedua malam   Usai bertapa, mandi bunga, berbalut dupa, makhluk tersebut pergi ke antartika. Dengan tangguh ia berbicara kepada para … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar